Ngarti.com – Sepak bola dikenal memiliki beragam posisi pemain dengan fungsi yang berbeda-beda, termasuk peran klasik seperti SW dan posisi modern seperti CB.
Dalam sejarah permainan, setiap posisi diciptakan untuk menjawab kebutuhan strategi dan gaya bermain yang berkembang pada zamannya.
Perubahan aturan, tren taktik, hingga kecepatan permainan membuat sejumlah posisi lama mengalami transformasi atau bahkan ditinggalkan.
Salah satu peran yang cukup sering menimbulkan pertanyaan di kalangan penggemar adalah SW atau sweeper, yang kerap dibandingkan dengan CB atau center back.
Peran SW dalam Sejarah Sepak Bola
SW atau sweeper adalah posisi bek yang populer pada era 1960 hingga 1990-an, khususnya di Eropa.
Sweeper berfungsi sebagai pemain terakhir di lini pertahanan yang berada tepat di belakang para bek tengah.
Tugas utamanya adalah menyapu bola liar, menutup celah ketika bek lain gagal menjaga lawan, serta menjadi pengatur alur serangan dari belakang.
SW biasanya memiliki keleluasaan bergerak lebih bebas dibanding bek tengah tradisional.
Seorang sweeper tidak hanya fokus pada duel fisik, tetapi juga dituntut mampu membaca permainan dan mengantisipasi serangan lawan sebelum masuk ke kotak penalti.
Pada masanya, banyak tim mengandalkan formasi dengan sweeper untuk memperkuat pertahanan sekaligus memberi opsi tambahan saat membangun serangan.
Pemain legendaris seperti Franz Beckenbauer dari Jerman dikenal sebagai contoh sempurna peran sweeper yang sukses memadukan kemampuan bertahan dan distribusi bola.
Di Italia, posisi ini identik dengan istilah “libero”, yang berarti bebas, karena perannya yang fleksibel dan tidak terikat satu zona saja.
Namun, perkembangan sepak bola modern membuat posisi sweeper semakin jarang digunakan.
Perubahan sistem pertahanan yang lebih ketat dan terorganisir membuat peran sweeper perlahan bergeser ke bentuk lain seperti bek tengah yang lebih aktif dalam distribusi bola.
Bedanya SW dan CB dalam Sepak Bola

CB atau center back merupakan posisi yang masih eksis hingga kini di hampir semua formasi sepak bola modern.
CB berada di jantung pertahanan dengan tugas utama menjaga area kotak penalti dari ancaman penyerang lawan.
Berbeda dengan SW, seorang CB lebih statis dalam posisinya karena fokus untuk menjaga kedisiplinan garis pertahanan.
Tugas utama CB adalah melakukan intersep, tekel, duel udara, hingga memblok tembakan yang menuju gawang.
Meski begitu, CB modern kini juga dituntut memiliki kemampuan distribusi bola yang baik untuk memulai serangan dari lini belakang.
CB biasanya berpasangan, minimal dua pemain, untuk menjaga keseimbangan dan menutup ruang yang bisa dimanfaatkan penyerang lawan.
Sedangkan sweeper sering berdiri sendirian di belakang para bek tengah dengan fungsi cadangan pertahanan terakhir.
Perbedaan paling mencolok terletak pada kebebasan bergerak.
SW memiliki fleksibilitas untuk naik membantu serangan atau menutup ruang di berbagai sisi, sementara CB lebih terikat pada posisinya di lini pertahanan tengah.
Dalam sepak bola modern, konsep sweeper sudah hampir hilang karena peran tersebut digantikan oleh bek tengah modern yang lebih komplet.
Beberapa tim kini menugaskan salah satu CB berperan sebagai ball-playing defender, yang secara fungsi mirip sweeper, namun tetap terintegrasi dalam garis pertahanan yang solid.
Hal ini menunjukkan bahwa meski istilah SW jarang digunakan, semangat dan fungsinya masih bisa ditemui dalam permainan sepak bola masa kini.
Kehadiran sistem pertahanan zonal marking dan pressing tinggi membuat kebutuhan terhadap sweeper tradisional semakin berkurang.
Namun, mempelajari perbedaan antara SW dan CB tetap penting untuk memahami evolusi taktik sepak bola dari masa ke masa.
Sejarah menunjukkan bahwa posisi sweeper menjadi bagian penting dalam perkembangan permainan sebelum akhirnya berevolusi menjadi bentuk pertahanan modern yang lebih adaptif.
SW mungkin kini jarang ditemukan di lapangan, tetapi kontribusinya dalam membentuk pola bertahan sepak bola tetap dikenang hingga saat ini.***





