Ngarti.com – Masyarakat kerap mendengar istilah mature dan adult, tetapi tidak semua orang memahami perbedaan mendasar antara keduanya.
Istilah ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, konten digital, hingga dunia hiburan yang menampilkan kategori khusus bagi audiens tertentu.
Perbedaan antara mature dan adult sesungguhnya lebih dari sekadar istilah, melainkan juga berkaitan dengan aspek kedewasaan, pengalaman, dan konteks penggunaannya.
Mengenal Istilah Mature
Kata mature dalam bahasa Inggris secara harfiah berarti dewasa atau matang.
Namun, penggunaan kata ini sering kali menekankan pada tingkat kedewasaan emosional, mental, hingga cara seseorang menghadapi situasi hidup.
Seseorang disebut mature bukan hanya karena usianya, melainkan karena kemampuannya dalam bersikap tenang, bijaksana, serta mampu mengendalikan emosi.
Dalam dunia hiburan, istilah mature juga digunakan untuk menandai konten yang memerlukan tingkat kedewasaan tertentu untuk dipahami.
Misalnya, film dengan kategori mature tidak selalu mengandung unsur eksplisit, tetapi bisa saja menyajikan tema kehidupan yang berat, penuh konflik, atau membutuhkan pemikiran mendalam dari penontonnya.
Dengan kata lain, mature lebih dekat dengan aspek kedewasaan dalam berpikir dan merespons, bukan sekadar kategori usia.
Bedanya dengan Adult
Berbeda dengan mature, kata adult lebih menekankan pada aspek usia.
Dalam berbagai regulasi internasional, seseorang disebut adult jika sudah mencapai usia legal yang ditetapkan suatu negara, biasanya 18 tahun ke atas.
Kata ini sering dipakai untuk menandai status hukum seseorang yang sudah dianggap mampu mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab secara penuh atas tindakannya.
Di sisi lain, adult juga banyak digunakan sebagai label kategori konten hiburan yang mengandung materi eksplisit, seperti kekerasan tingkat tinggi atau unsur seksual.
Label adult dalam konteks hiburan berbeda dari mature karena lebih menyoroti batasan usia yang ketat untuk melindungi anak-anak dan remaja dari paparan konten yang tidak sesuai.
Seseorang yang sudah adult belum tentu mature, karena kedewasaan berpikir tidak otomatis datang hanya dengan bertambahnya usia.
Konteks Sosial dan Budaya
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat sering mencampuradukkan makna antara mature dan adult.
Banyak orang menganggap bahwa seseorang yang sudah dewasa secara usia otomatis matang secara kepribadian, padahal kenyataannya tidak selalu demikian.
Contoh sederhana bisa dilihat ketika seorang yang berusia 25 tahun masih kesulitan mengendalikan emosinya, sementara remaja berusia 17 tahun justru mampu bersikap tenang dan bijaksana.
Di sinilah letak perbedaan antara kedewasaan legal yang tercermin pada istilah adult dan kedewasaan emosional yang ditunjukkan dengan istilah mature.
Secara budaya, masyarakat Indonesia sering menggunakan kata “dewasa” sebagai padanan umum untuk keduanya.
Namun, jika dicermati lebih jauh, “dewasa” dalam arti sosial seringkali lebih dekat ke makna mature dibanding adult.
Pentingnya Memahami Perbedaan
Memahami perbedaan mature dan adult penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi.
Di dunia pendidikan, pemahaman ini membantu guru maupun orang tua dalam membimbing anak menuju kedewasaan yang seimbang, baik secara usia maupun pemikiran.
Dalam dunia kerja, pemahaman ini juga relevan karena perusahaan cenderung menghargai pekerja yang mature, bukan hanya sekadar adult.
Seseorang yang matang secara mental mampu bekerja sama, menyelesaikan konflik, serta memberikan kontribusi positif di lingkungan kerja.
Sementara itu, dalam dunia hiburan digital, perbedaan label mature dan adult membantu konsumen memilih tontonan yang sesuai dengan kapasitas pemahaman maupun regulasi hukum.
Dengan begitu, publik dapat lebih bijak dalam menilai konten, membedakan batasan usia, sekaligus mengasah kemampuan memahami tema-tema kehidupan yang lebih kompleks.***
