Portal Arti Kata – Review – Definisi dan Makna

Apa itu Jokes Bapak-bapak dan Kenapa Anak Muda Sulit Mengerti Jokes Tersebut?

Apa itu Jokes Bapak-bapak

Ngarti.com – Jokes bapak-bapak menjadi fenomena budaya populer yang terus dibicarakan karena dianggap unik sekaligus membingungkan bagi sebagian anak muda.

Fenomena ini sering muncul dalam percakapan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun media sosial.

Bahkan, istilah “jokes bapak-bapak” kini melekat sebagai identitas tersendiri dalam gaya humor generasi yang lebih tua.

Meskipun sederhana, humor jenis ini tidak jarang menimbulkan perdebatan tentang mengapa ia terasa lucu bagi kalangan tertentu, namun membingungkan bagi generasi muda.

Ciri Khas Jokes Bapak-bapak

Ciri Khas Jokes Bapak-bapak

Jokes bapak-bapak pada dasarnya adalah lelucon yang sering dimainkan oleh pria dewasa dengan gaya penyampaian khas.

Lelucon ini identik dengan permainan kata, plesetan, atau humor receh yang sering dianggap garing oleh sebagian orang.

Contoh paling populer biasanya berupa permainan bunyi dari sebuah kata yang diarahkan ke arah yang tidak terduga.

Humor ini sering kali membuat lawan bicara tersenyum kecut atau menggelengkan kepala, alih-alih tertawa lepas.

Salah satu hal yang membuat jokes bapak-bapak bertahan adalah cara penyampaiannya yang lugas dan penuh percaya diri.

Banyak bapak-bapak menyampaikan lelucon ini di tengah suasana santai, seperti saat berkumpul dengan keluarga atau teman kerja.

Humor semacam ini juga kerap digunakan untuk mencairkan suasana yang kaku dan mengurangi ketegangan.

Dengan demikian, fungsinya tidak semata-mata membuat orang tertawa, tetapi juga membangun kedekatan sosial.

Secara psikologis, jokes bapak-bapak berkaitan erat dengan konsep “dad joke” yang dikenal di budaya Barat.

Humor jenis ini biasanya sederhana, tidak mengandung unsur ofensif, dan lebih menekankan pada permainan kata.

Bagi kalangan orang tua, gaya humor seperti ini aman untuk disampaikan dalam situasi formal maupun informal.

Selain itu, humor ini juga dianggap sebagai simbol kebapakan, yakni usaha sederhana untuk membuat orang di sekitarnya merasa lebih rileks.

Ketika dilihat dari perspektif budaya, jokes bapak-bapak merepresentasikan nilai tradisional dalam bercanda.

Lelucon semacam ini lebih mengutamakan kehangatan dan kebersahajaan dibandingkan kecerdikan atau sindiran tajam.

Mengapa Anak Muda Sulit Memahaminya?

Bagi generasi muda, jokes bapak-bapak sering dianggap sulit dimengerti karena mereka tumbuh dalam konteks budaya humor yang berbeda.

Anak muda saat ini lebih akrab dengan meme internet, parodi visual, atau humor cepat yang beredar di media sosial.

Pola konsumsi humor digital ini membuat mereka terbiasa dengan lelucon yang lebih instan dan langsung dipahami.

Sebaliknya, jokes bapak-bapak sering membutuhkan jeda sejenak untuk menangkap maksud dari plesetan yang disampaikan.

Kesenjangan generasi ini membuat banyak anak muda bereaksi dengan kebingungan atau bahkan tidak merespons sama sekali.

Namun, di sisi lain, ada juga kelompok anak muda yang justru menikmati jokes bapak-bapak sebagai bentuk humor absurd.

Mereka menganggap keanehan dan kegaringannya sebagai daya tarik tersendiri yang berbeda dari humor digital modern.

Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan humor tidak sepenuhnya ditentukan oleh usia, melainkan juga oleh selera pribadi.

Dalam konteks media sosial, jokes bapak-bapak kini mengalami transformasi menjadi konten hiburan digital.

Banyak akun meme maupun kreator konten mengemasnya kembali dengan gaya visual dan narasi yang lebih segar.

Fenomena ini membuat jokes bapak-bapak bisa menjangkau audiens lintas generasi dengan cara yang lebih adaptif.

Meskipun demikian, perbedaan latar belakang tetap memengaruhi cara penerimaan dan pemaknaan humor tersebut.

Sebagian peneliti budaya melihat bahwa jokes bapak-bapak adalah bentuk humor yang akan selalu relevan.

Hal ini karena ia bukan hanya sekadar lelucon, melainkan juga identitas sosial yang melekat pada peran bapak dalam keluarga.***