Ngarti.comĀ – Gaya hedon dalam berbusana kini semakin banyak dibicarakan di kalangan anak muda maupun masyarakat perkotaan.
Fenomena ini erat kaitannya dengan gaya hidup glamor yang ingin ditampilkan melalui pakaian dan aksesori.
Tidak jarang, gaya hedon menjadi simbol status sosial serta cara seseorang menunjukkan identitas diri.
Pengertian Gaya Hedon dalam Berbusana
Gaya hedon dalam berbusana dapat dipahami sebagai cara berpakaian yang menekankan pada kemewahan, kemewahan, dan kesan mewah.
Konsep ini berasal dari kata “hedon” yang identik dengan kesenangan, sehingga busana yang dikenakan umumnya bertujuan memberikan citra mewah dan eksklusif.
Pakaian dengan gaya ini sering kali dipadukan dengan barang-barang branded, aksesori mahal, dan detail yang menarik perhatian.
Dalam praktiknya, gaya hedon tidak hanya soal harga mahal, tetapi juga bagaimana seseorang menampilkan estetika yang menunjukkan dirinya berkelas.
Banyak yang mengartikan gaya ini sebagai bentuk ekspresi diri yang menonjolkan citra sukses dan modern.
Gaya hedon juga identik dengan tren fashion terkini yang sering terlihat dalam dunia hiburan, selebritas, hingga influencer media sosial.
Contoh dan Penerapan Gaya Hedon dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh sederhana dari gaya hedon dalam berbusana adalah penggunaan tas mewah dari merek ternama.
Tas yang harganya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah sering dijadikan pelengkap penampilan sehari-hari.
Selain itu, jam tangan berlapis emas atau edisi terbatas juga kerap menjadi penanda kuat gaya berbusana hedon.
Pakaian dengan motif eksklusif dari perancang ternama dunia pun tidak jarang dipakai untuk menunjukkan status sosial.
Gaya ini juga terlihat dalam pemilihan sepatu dengan harga fantastis yang tidak hanya berfungsi sebagai alas kaki, tetapi juga simbol gaya hidup.
Bahkan, aksesori kecil seperti kacamata hitam, dompet, hingga perhiasan bisa menjadi bagian dari penampilan hedon.
Di Indonesia, gaya hedon mulai populer terutama di kalangan anak muda perkotaan yang terinspirasi dari gaya hidup selebritas.
Media sosial berperan besar dalam menyebarkan tren ini karena banyak figur publik yang menampilkan koleksi busana mewah mereka.
Fenomena ini kemudian memengaruhi pengikutnya untuk meniru gaya berpakaian serupa meski dengan cara yang lebih sederhana.
Namun, penting dipahami bahwa gaya hedon bukan sekadar meniru, melainkan tentang konsistensi menunjukkan penampilan mewah.
Beberapa orang memilih menabung untuk membeli satu item fashion branded demi menjaga citra gaya hidup hedon.
Ada pula yang memadukan pakaian sederhana dengan satu atau dua barang branded agar terlihat seimbang dan tetap glamor.
Penerapan gaya hedon tidak selalu berarti menghabiskan banyak uang, tetapi lebih kepada bagaimana mengatur prioritas dalam berbusana.
Sebagian orang menganggap gaya ini sebagai bentuk motivasi untuk bekerja lebih keras agar mampu membeli produk-produk mewah.
Namun, ada juga yang menilai gaya hedon hanya sebatas gaya hidup konsumtif yang tidak semua orang bisa mengikutinya.
Terlepas dari pro dan kontra, gaya hedon tetap menjadi tren fashion yang memiliki daya tarik kuat di masyarakat modern.
Dampak Gaya Hedon dalam Berbusana
Gaya hedon dalam berbusana dapat memberikan rasa percaya diri bagi pemakainya.
Seseorang yang tampil glamor sering kali mendapatkan perhatian lebih dalam lingkungannya.
Namun, ada pula risiko yang muncul seperti tekanan sosial untuk terus tampil sempurna dengan barang-barang mahal.
Fenomena ini bisa memicu perilaku konsumtif jika tidak diimbangi dengan perencanaan keuangan yang matang.
Masyarakat modern perlu bijak dalam mengadopsi gaya berbusana hedon agar tidak terjebak dalam citra semata.
Penting untuk memahami bahwa gaya hidup ini bersifat pilihan dan tidak wajib diikuti oleh semua orang.
Fashion sejatinya adalah media ekspresi diri yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, tidak harus selalu mahal.***





