Ngarti.com – Gaya cukur rambut old school menjadi salah satu tren klasik yang hingga kini masih digemari banyak pria di berbagai kalangan.
Gaya ini identik dengan potongan rapi, elegan, dan sederhana namun tetap menonjolkan sisi maskulin.
Meskipun tren gaya rambut terus berkembang, potongan old school tidak pernah benar-benar ditinggalkan karena dianggap abadi.
Popularitas gaya cukur rambut old school bermula dari era 1920-an hingga 1960-an ketika pria mengedepankan tampilan rapi dengan potongan yang teratur.
Model rambut ini biasanya dipadukan dengan penggunaan pomade berbahan dasar minyak agar rambut terlihat berkilau dan lebih tertata.
Seiring berjalannya waktu, gaya ini kembali populer di kalangan anak muda maupun pria dewasa karena memberikan kesan klasik sekaligus modern.
Banyak barbershop di Indonesia kini menjadikan gaya old school sebagai pilihan utama bagi pelanggan yang ingin tampil berwibawa.
Potongan rambut ini juga sering dikaitkan dengan tren fashion retro yang semakin banyak diminati generasi muda.
Karakteristik Gaya Rambut Old School
Gaya rambut old school memiliki ciri khas yang mudah dikenali, mulai dari potongan pendek di samping hingga bagian atas yang lebih panjang.
Model rambut seperti side part, slick back, hingga pompadour termasuk dalam kategori old school.
Potongan side part menonjolkan belahan rambut rapi di samping yang cocok untuk tampilan formal maupun santai.
Slick back memberikan kesan rambut yang disisir ke belakang dengan rapi, menampilkan aura berkelas pada pemiliknya.
Sedangkan pompadour lebih menonjolkan volume di bagian depan, menghadirkan tampilan yang berani dan penuh percaya diri.
Ketiga model tersebut sering dijadikan acuan barbershop klasik dalam melayani pelanggan yang menginginkan gaya old school.
Penggunaan pomade menjadi kunci penting dalam mempertahankan bentuk rambut sepanjang hari.
Selain itu, teknik pencukuran yang detail dan presisi membuat hasil potongan terlihat lebih tajam dan elegan.
Gaya rambut ini juga dinilai fleksibel karena cocok digunakan dalam berbagai kesempatan, baik acara formal maupun kasual.
Alasan Gaya Rambut Old School Tetap Populer
Salah satu alasan utama gaya rambut old school tetap digemari adalah sifatnya yang timeless atau tidak lekang oleh waktu.
Model rambut ini memberi kesan pria lebih rapi, dewasa, dan mudah menyesuaikan dengan berbagai gaya berpakaian.
Selain itu, gaya old school juga mencerminkan kepribadian yang disiplin dan berwibawa sehingga cocok bagi pekerja profesional.
Bagi sebagian pria, gaya ini memberikan nilai tambah berupa rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Banyak kalangan selebriti hingga tokoh publik masih setia menggunakan potongan rambut ini karena dianggap ikonik.
Tren media sosial juga turut menghidupkan kembali popularitas gaya old school melalui konten fashion dan lifestyle.
Barbershop modern bahkan mengombinasikan teknik klasik dengan sentuhan kekinian agar sesuai dengan selera anak muda.
Hal ini menunjukkan bahwa gaya rambut old school bukan sekadar potongan, tetapi juga bagian dari identitas dan gaya hidup.
Dengan karakteristik yang khas, gaya ini menjadi simbol maskulinitas yang kuat dalam dunia fashion pria.
Gaya rambut old school juga terbukti dapat bertahan di tengah gempuran tren baru yang lebih eksperimental.
Hal tersebut membuktikan bahwa kesederhanaan dan kerapian selalu memiliki tempat di hati masyarakat.
Tidak mengherankan jika gaya old school diprediksi akan terus bertahan dan diwariskan ke generasi berikutnya.***
