Portal Arti Kata – Review – Definisi dan Makna

Apa Itu Bahasa Bayi dalam Komunikasi dan Contohnya?

Apa Itu Bahasa Bayi

Ngarti.com – Bahasa bayi adalah istilah untuk gaya komunikasi yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Istilah ini muncul sebagai kritik terhadap bahasa birokrasi yang sering dianggap rumit, berbelit, dan sulit dipahami publik.

Bahasa bayi digunakan untuk menyederhanakan pesan agar bisa diterima dengan cepat tanpa kehilangan makna penting.

Dengan penggunaan bahasa bayi, komunikasi publik diharapkan lebih transparan, efisien, dan tidak menimbulkan salah tafsir.

Pengertian Bahasa Bayi

Bahasa bayi bukan berarti cara berbicara anak-anak, melainkan gaya komunikasi yang mengutamakan kesederhanaan.

Dalam praktiknya, bahasa bayi menghindari istilah teknis yang membingungkan dan menggantinya dengan kata-kata yang akrab di telinga masyarakat.

Tujuan utama dari bahasa bayi adalah mempermudah pemahaman pesan, terutama dalam konteks kebijakan, peraturan, atau layanan publik.

Misalnya, dibanding menggunakan istilah “peraturan perundang-undangan yang berlaku”, bahasa bayi cukup menuliskan “aturan yang ada”.

Contoh lain, kata “optimalisasi” dalam bahasa bayi cukup diganti dengan “memaksimalkan” atau “meningkatkan”.

Dengan cara ini, pesan lebih cepat ditangkap tanpa mengurangi arti yang sebenarnya.

Contoh Penerapan Bahasa Bayi

Bahasa bayi sering diterapkan dalam pelayanan publik agar masyarakat tidak kebingungan membaca informasi resmi.

Dalam pengumuman pemerintah, istilah “prosedur administrasi” bisa diganti menjadi “cara mengurus dokumen”.

Kalimat birokratis seperti “pemohon diwajibkan melampirkan dokumen persyaratan administratif” bisa disederhanakan menjadi “orang yang mengurus harus membawa syarat dokumen”.

Di dunia pendidikan, bahasa bayi digunakan guru saat menjelaskan materi agar murid lebih cepat memahami pelajaran.

Seorang dosen misalnya, bisa mengganti istilah “implementasi kebijakan” menjadi “cara melaksanakan aturan”.

Dalam dunia media, bahasa bayi sangat penting agar berita tidak hanya dimengerti kalangan akademis, tetapi juga masyarakat umum.

Dengan kata lain, bahasa bayi menjadi jembatan agar pesan tidak hanya berhenti pada kata-kata indah, tetapi juga sampai ke hati pembacanya.

Pentingnya Bahasa Bayi dalam Komunikasi Publik

Pentingnya Bahasa Bayi dalam Komunikasi Publik

Bahasa bayi memiliki peran penting untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pemerintah, lembaga, hingga masyarakat.

Dalam situasi darurat, misalnya bencana alam, penggunaan bahasa bayi membantu warga segera memahami langkah yang harus dilakukan.

Bayangkan jika informasi hanya disampaikan dengan kalimat birokratis, tentu masyarakat akan kebingungan di saat membutuhkan kecepatan.

Bahasa bayi juga membantu menciptakan keterbukaan karena pesan yang sederhana membuat publik merasa lebih dekat dengan lembaga yang menyampaikan.

Selain itu, penyampaian yang sederhana dapat mengurangi jarak antara penguasa dan rakyat, sekaligus mencegah munculnya kesalahpahaman.

Tidak hanya di ranah formal, bahasa bayi juga penting digunakan di media sosial, tempat banyak orang mencari informasi dengan cepat.

Pesan singkat, jelas, dan sederhana akan lebih mudah viral dibanding kalimat yang penuh istilah teknis.

Oleh karena itu, banyak lembaga kini mulai melatih pegawainya agar terbiasa menulis dengan gaya bahasa bayi.

Tantangan dan Kritik

Meski bermanfaat, penggunaan bahasa bayi juga memiliki tantangan.

Beberapa kalangan akademisi menilai bahasa bayi bisa mengurangi ketelitian makna suatu istilah teknis.

Ada pula yang khawatir penyederhanaan berlebihan membuat informasi menjadi terlalu dangkal.

Namun, sebagian besar pakar komunikasi berpendapat bahwa risiko tersebut bisa diatasi dengan menjaga keseimbangan antara kesederhanaan dan ketepatan makna.

Kuncinya adalah menyampaikan informasi dengan kalimat sederhana, tetapi tetap mempertahankan inti pesan yang harus disampaikan.

Dengan cara ini, bahasa bayi tidak hanya menjadi alat komunikasi populer, tetapi juga sarana efektif dalam membangun kepercayaan publik.***