Ngarti.com – Gaya berpakaian selalu menjadi cerminan identitas seseorang, termasuk ketika membicarakan perbedaan antara gaya glamor dan gaya lux.
Tren fashion dunia terus mengalami perubahan, tetapi dua gaya ini sering kali menimbulkan perdebatan karena dianggap mirip.
Banyak orang menganggap glamor dan lux memiliki arti yang sama, padahal keduanya memiliki karakteristik berbeda dalam dunia mode.
Pemahaman mengenai perbedaan dua gaya ini penting, karena dapat membantu seseorang menentukan citra dan kesan yang ingin ditampilkan melalui pilihan busana.
Memahami Gaya Glamor dalam Dunia Fashion
Gaya glamor identik dengan tampilan yang mencolok dan penuh perhatian.
Busana glamor biasanya menekankan pada kilauan, warna berani, serta detail yang membuat pemakainya langsung menjadi pusat perhatian.
Seorang yang mengenakan gaun dengan payet mengilap, perhiasan besar, dan make up tegas sering dianggap mewakili gaya glamor.
Glamor tidak selalu harus mewah dari segi harga, melainkan lebih pada kesan dramatis yang ditampilkan melalui paduan busana dan aksesoris.
Dalam sejarah fashion, gaya glamor banyak dipengaruhi oleh budaya Hollywood klasik yang menampilkan bintang film dengan balutan gaun elegan berkilau.
Kesannya menonjolkan pesona, sensualitas, serta daya tarik yang tidak bisa diabaikan oleh orang di sekitarnya.
Seiring berkembangnya tren, glamor juga kerap diadopsi dalam acara-acara formal maupun pesta, di mana kesan berani dan dramatis menjadi daya tarik utama.
Meski begitu, glamor juga bisa tampil dalam gaya modern dengan paduan warna metalik, bahan satin, atau bahkan sepatu hak tinggi yang kontras.
Perbedaan Gaya Lux yang Lebih Elegan dan Eksklusif

Berbeda dengan glamor, gaya lux lebih menekankan kesan mewah yang berkelas namun tidak berlebihan.
Lux berasal dari kata luxury, yang artinya kemewahan, sehingga gaya ini identik dengan busana branded, kualitas tinggi, serta detail yang halus.
Seorang yang tampil dengan gaya lux biasanya memilih pakaian dari bahan premium seperti sutra, kasmir, atau kulit asli.
Aksesoris yang digunakan dalam gaya lux sering kali sederhana, tetapi bernilai tinggi dan terbuat dari material terbaik.
Berbeda dengan glamor yang menonjolkan kilauan, gaya lux lebih menekankan pada potongan busana yang rapi, warna yang lembut, dan desain yang timeless.
Orang yang mengutamakan gaya lux tidak selalu tampil mencolok, tetapi tetap memancarkan citra prestise melalui kualitas yang dikenakan.
Contoh nyata gaya lux dapat terlihat dari koleksi fashion rumah mode internasional seperti Chanel, Hermès, atau Louis Vuitton.
Mereka mengedepankan keanggunan yang tenang dan tidak memerlukan banyak ornamen untuk menunjukkan kemewahan.
Pakaian dalam gaya lux sering kali bersifat investasi karena tahan lama, tidak terikat tren sesaat, dan tetap terlihat relevan meski sudah bertahun-tahun digunakan.
Glamor dan Lux, Dua Dunia yang Sering Disalahartikan
Banyak orang masih menyamakan glamor dan lux karena keduanya sama-sama memberi kesan mewah.
Namun, glamor lebih kepada mencuri perhatian dengan efek visual yang kuat, sementara lux lebih menekankan kualitas dan elegansi yang abadi.
Glamor bisa diperoleh melalui kreativitas dalam memadukan busana tanpa harus mahal, tetapi lux selalu membutuhkan standar material tinggi.
Seseorang yang tampil glamor mungkin lebih menonjol dalam pesta dengan gaun penuh kilauan, sedangkan yang bergaya lux lebih menampilkan keanggunan sederhana namun berkelas.
Perbedaan ini menjadikan glamor dan lux sebagai dua gaya yang saling melengkapi, karena keduanya bisa dipilih sesuai dengan acara atau suasana hati.
Pentingnya Menentukan Pilihan Gaya Sesuai Karakter
Dalam kehidupan sehari-hari, memilih antara glamor atau lux sebaiknya disesuaikan dengan kepribadian dan kebutuhan acara.
Jika ingin tampil menonjol dan penuh energi, gaya glamor adalah pilihan tepat.
Namun, bila menginginkan kesan anggun, berkelas, dan tenang, gaya lux lebih sesuai untuk mencerminkan karakter.
Fashion pada akhirnya adalah sarana ekspresi diri yang memberi kebebasan kepada setiap orang untuk menentukan identitasnya.***





