Ngarti.comĀ – Fashion old school menjadi salah satu gaya berpakaian yang kembali mencuri perhatian generasi muda.
Gaya ini dikenal dengan ciri khas klasik yang pernah populer di era 70-an hingga 90-an.
Kini, tren tersebut bangkit kembali dengan sentuhan modern yang membuatnya relevan di dunia mode saat ini.
Old school fashion bukan hanya sekadar gaya berpakaian, tetapi juga mencerminkan sebuah identitas budaya.
Banyak orang menganggap gaya ini sebagai bentuk nostalgia terhadap masa lalu.
Selain itu, kehadirannya memberi warna berbeda di tengah dominasi tren busana modern yang cenderung minimalis.
Ciri Khas Fashion Old School
Fashion old school memiliki karakter yang kuat dari sisi desain dan detail.
Salah satu cirinya adalah penggunaan warna-warna berani seperti merah, biru, dan kuning.
Selain itu, motif kotak-kotak, garis, hingga logo besar pada kaus dan jaket menjadi elemen penting dari gaya ini.
Denim menjadi salah satu material yang mendominasi old school fashion.
Celana jeans longgar, jaket denim, dan rok berbahan jeans banyak dipilih untuk melengkapi penampilan.
Sepatu sneaker dengan desain klasik seperti model high-top juga tak terpisahkan dari gaya ini.
Old school fashion juga kerap menampilkan aksesori besar seperti kacamata tebal, topi bucket, hingga ikat pinggang lebar.
Kombinasi tersebut menjadikan gaya ini lebih menonjol dibandingkan tren mode kekinian yang lebih sederhana.
Mengapa Fashion Old School Kembali Populer?

Kembalinya tren old school dipengaruhi oleh maraknya budaya pop retro.
Film, musik, dan serial televisi yang mengangkat suasana era 80-an dan 90-an membuat gaya ini terasa kembali relevan.
Generasi muda juga menjadikan gaya ini sebagai bentuk ekspresi diri yang unik dan berbeda.
Selain itu, media sosial berperan besar dalam menyebarkan tren fashion old school.
Banyak influencer dan selebriti yang tampil dengan gaya klasik, sehingga menarik minat pengikut mereka untuk mencoba.
Tidak sedikit pula brand fashion ternama yang merilis ulang koleksi lama dengan sentuhan baru.
Hal tersebut semakin memperkuat eksistensi old school fashion di dunia mode internasional.
Di sisi lain, gaya ini dianggap ramah terhadap konsep sustainable fashion.
Banyak orang memilih memadukan pakaian vintage dengan busana modern untuk menciptakan tampilan khas.
Hal ini tidak hanya mengurangi limbah tekstil, tetapi juga menambah nilai historis dalam setiap pakaian.
Old School Fashion sebagai Identitas Budaya
Old school fashion tidak hanya berbicara tentang estetika, tetapi juga membawa makna sosial.
Bagi sebagian orang, gaya ini menjadi simbol perlawanan terhadap arus mode yang seragam.
Mereka melihat fashion old school sebagai cara mempertahankan identitas diri.
Di Indonesia, tren ini juga mendapat tempat khusus di kalangan pecinta musik dan komunitas urban.
Gaya old school sering dikaitkan dengan kultur hip-hop, punk, hingga skateboarding.
Hal itu membuatnya lebih dari sekadar tren, melainkan bagian dari gaya hidup.
Banyak anak muda di perkotaan yang menggunakan old school fashion untuk menunjukkan kebebasan berekspresi.
Selain itu, adanya sentuhan lokal dalam gaya berpakaian membuat tren ini semakin menarik.
Misalnya, memadukan kaus retro dengan batik atau kain tradisional untuk menciptakan tampilan unik.
Kombinasi global dan lokal tersebut menjadikan old school fashion semakin kaya akan makna.***





