Portal Arti Kata – Review – Definisi dan Makna

Apa Itu Selingkuh Emosional dan Contohnya? Simak Penjelasan Lengkapnya

contoh selingkuh emosional

Ngarti.com – Selingkuh emosional kini semakin sering diperbincangkan karena dianggap sama berbahayanya dengan perselingkuhan fisik.

Fenomena ini muncul seiring meningkatnya interaksi di media sosial, lingkungan kerja, hingga komunikasi digital yang memudahkan seseorang terhubung dengan orang lain.

Meskipun tidak selalu melibatkan hubungan fisik, selingkuh emosional dapat menimbulkan keretakan hubungan karena berhubungan langsung dengan perasaan dan keintiman batin.

Para ahli menyebut bahwa selingkuh emosional bisa menjadi tahap awal sebelum seseorang benar-benar terlibat dalam perselingkuhan fisik.

Pengertian Selingkuh Emosional

Selingkuh emosional adalah bentuk pengkhianatan dalam hubungan ketika seseorang memberikan perhatian, kasih sayang, dan kedekatan emosional kepada orang lain di luar pasangan.

Berbeda dengan selingkuh fisik, tindakan ini lebih halus dan terkadang sulit dikenali karena tidak melibatkan sentuhan atau hubungan intim secara langsung.

Namun, keterikatan hati yang mendalam dengan orang lain bisa membuat pasangan merasa dikhianati dan kehilangan kepercayaan.

Psikolog keluarga sering menekankan bahwa hubungan emosional yang terjalin di luar ikatan resmi dapat menimbulkan luka psikologis yang lebih dalam dibandingkan perselingkuhan fisik.

Ciri-Ciri Selingkuh Emosional

Apa Itu Selingkuh Emosional dan Contohnya

Terdapat beberapa tanda yang bisa menunjukkan adanya selingkuh emosional dalam suatu hubungan.

Salah satunya adalah ketika seseorang lebih bersemangat berbagi cerita dengan orang lain dibanding dengan pasangannya sendiri.

Selain itu, muncul rasa rindu dan keinginan kuat untuk selalu berkomunikasi dengan orang tersebut.

Kebiasaan merahasiakan percakapan, baik melalui pesan singkat maupun media sosial, juga menjadi salah satu indikasi selingkuh emosional.

Bahkan, jika seseorang mulai membandingkan pasangan dengan sosok lain secara terus-menerus, hal tersebut bisa menjadi sinyal yang jelas adanya keterlibatan emosional yang tidak sehat.

Contoh Selingkuh Emosional

Contoh yang paling umum dari selingkuh emosional adalah ketika seseorang memiliki “teman curhat” yang mendapatkan perhatian lebih dibanding pasangan.

Seseorang bisa merasa lebih nyaman menceritakan masalah pribadi kepada orang lain, meskipun ia memiliki pasangan sah di rumah.

Hal ini semakin berbahaya jika percakapan mulai melibatkan perasaan cinta atau rasa kagum yang mendalam.

Contoh lain adalah interaksi intens di media sosial yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, seperti bertukar pesan setiap hari atau memberikan dukungan emosional yang seharusnya menjadi peran pasangan.

Ada juga situasi di lingkungan kerja, ketika seorang karyawan lebih memilih berbagi cerita pribadi dengan rekan kerja ketimbang dengan pasangannya.

Dampak Selingkuh Emosional dalam Hubungan

Selingkuh emosional dapat merusak fondasi utama dalam hubungan, yaitu kepercayaan dan keterbukaan.

Pasangan yang merasa dikhianati secara emosional sering mengalami kecemasan, rasa tidak aman, hingga kehilangan harga diri.

Tidak jarang, konflik rumah tangga semakin membesar karena pasangan merasa tidak lagi menjadi prioritas.

Jika dibiarkan, hubungan emosional di luar ikatan resmi dapat berkembang menjadi perselingkuhan fisik yang lebih sulit diperbaiki.

Selain itu, anak-anak juga bisa terkena dampak tidak langsung jika orang tua mereka sering bertengkar akibat perselingkuhan emosional.

Cara Menghindari Selingkuh Emosional

Langkah pencegahan terbaik adalah menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan.

Keterbukaan dalam berbagi cerita sehari-hari dapat memperkuat ikatan emosional yang sudah ada.

Selain itu, memberikan perhatian kecil namun konsisten dapat membantu pasangan merasa dihargai dan dicintai.

Menetapkan batasan yang jelas dalam interaksi dengan orang lain juga sangat penting untuk menghindari keterikatan emosional yang berlebihan.

Jika sudah merasa tergoda atau memiliki ikatan emosional dengan orang lain, sebaiknya segera melakukan introspeksi dan berbicara secara terbuka dengan pasangan.***